www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Setahun, Perang Gaza Belum Ada Tanda Berakhir
Senin, 07 Oktober 2024 - 15:36:38 WIB
TERKAIT:
   
 

YERUSALEM (BabadNews) - Setahun sudah berlalu sejak agresi militer Israel ke Gaza, Palestina. Hingga kini, belum ada tanda-tanda kekejian Israel bakal mereda. Genosida masih berlanjut. Namun, di tengah keterbatasan, semangat perlawanan para pejuang Palestina tidak surut.

Hingga hari ini, sudah lebih dari 41.800 warga Gaza terbunuh. Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Bukan hanya itu, lebih dari 96.800 orang terluka. Ribuan rumah luluh lantak dihajar rudal-rudal Israel. Warga Gaza harus mengungsi dari satu lokasi ke lokasi lain. Mereka kini kelaparan karena pasokan bantuan dihambat militer Zionis. Ironisnya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tak juga mengeluarkan sikap yang bulat.

Israel berdalih bahwa agresi militer itu merupakan aksi balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Pengamat Timur Tengah Hasibullah Satrawi mengatakan, jika ditarik pada 7 Oktober 2023, Israel memang punya hak untuk membela diri. ’’Karena memang faktanya Hamas yang melakukan serangan pada 7 Oktober itu, walaupun kalau ditarik jauh ke belakang lagi, ya memang ini penjajahan (Israel ke Palestina, red),” ujarnya kemarin.

Namun, lanjut dia, yang dilakukan Israel kepada Hamas, Hizbullah, dan Iran sudah masuk pada kategori yang tidak bisa dianggap sebagai bentuk membela diri. Tapi, sebuah agresi. Bahkan, ini merupakan politik pelaparan. Yakni, membuat orang lain lapar dengan tujuan-tujuan politik. ’’Ini namanya kejahatan atas kemanusiaan,” sambungnya. Setahun terakhir, kekejaman Israel mendapat perhatian dunia. Banyak masyarakat dan negara-negara di dunia bergerak membela Palestina. Bahkan, sikap negara-negara Eropa seperti Norwegia hingga Spanyol pun berubah. Mereka yang awalnya pro-Israel kini berubah membela Palestina.

Sayangnya, DK PBB seolah tak bertaji. Suara negara-negara ini tidak menjadi sikap resmi atas nama PBB. ’’Kejernihan nurani dunia ini tidak menjadi sebuah sikap yang punya kekuatan hukum memaksa. Karena ketika mau diformalkan, terhalangi oleh sistem veto yang dimiliki oleh anggota tetap DK PBB,” jelasnya. Hal inilah yang membuat penegakan hukum terhadap Israel tidak berjalan.

’’Kalau bagi saya itu harus direformasi. Ini tuh ibaratnya anggota DK PBB seperti hakim, tapi dia berpihak. Makanya deadlock. Harus ada sistem di mana Dewan Keamanan PBB itu harus betul-betul tunduk kepada mayoritas masyarakat dunia yang tecermin dalam SMU (Sidang Majelis Umum, red) PBB,” tegasnya.

Di sisi lain, Israel seolah tak ambil pusing dengan teguran negara-negara dunia. Militer Israel bahkan mengaku tengah mempersiapkan balasan atas serangan Iran menjelang peringatan 7 Oktober.

Dikutip dari The Guardian kemarin (6/10), militer Israel memperluas operasinya di berbagai lokasi menjelang peringatan serangan 7 Oktober pada hari Senin. Termasuk merencanakan pembalasan serius pada Iran atas serangan rudal balistik skala besar pekan lalu.

Tanda-tanda pembalasan Israel terhadap Iran muncul ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan embargo internasional terhadap pengiriman senjata ke Israel. Prancis telah menyatakan tak akan mengirimkan senjata apa pun ke Israel. ’’Saya pikir saat ini prioritasnya adalah kita kembali ke solusi politik, bahwa kita berhenti mengirimkan senjata untuk berperang di Gaza,” ujar Macron kepada lembaga penyiaran France Inter.

Pernyataan Macron disampaikan menanggapi rencana Pasukan Pertahanan Israel yang akan menyiapkan serangan besar terhadap Iran. Di saat bersamaan, Israel tengah menyerang Lebanon, Syria, dan Gaza pada Sabtu. ’’IDF (Israel Defense Forces, militer Israel, Red) sedang mempersiapkan serangan terhadap Iran,” kata pejabat militer yang tidak ingin disebutkan namanya.

Berbeda dengan Macron, Presiden AS Joe Biden justru mendukung rencana serangan balik tersebut. Namun, dia memperingatkan Israel agar tidak menyerang fasilitas minyak Iran. ’’Jika saya berada di posisi mereka, saya akan memikirkan alternatif lain selain menyerang ladang minyak,” kata Biden dalam konferensi pers harian Gedung Putih. Pemerintahan Biden telah menyatakan menentang serangan Israel terhadap program nuklir Iran.

Israel Bom Masjid di Gaza
Sementara itu, dikutip dari Al Jazeera, militer Israel kembali mengebom sebuah masjid di tengah Gaza pada Sabtu pagi. Sedikitnya 21 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka. Israel juga telah mengeluarkan peringatan baru kepada ribuan pengungsi Palestina yang berlindung di Gaza Tengah. Israel mengatakan, militernya sedang bersiap menggunakan kekuatan besar terhadap Hamas di wilayah tersebut.

Hind Khoudary, reporter Al Jazeera di Deir el-Balah di Gaza Tengah, mengatakan bahwa Israel telah melakukan pengeboman di daerah tersebut. Di kamp pengungsi Nuseirat, Israel menyerang sebuah rumah dan membunuh enam anggota keluarga. ’’Beit Hanoon di Gaza Utara juga menjadi sasaran pasukan Israel. Semua orang di sini trauma. Semua orang kehabisan tenaga dan kelelahan. Semua orang di sini sedih,” kata Khoudary.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperbarui seruannya untuk gencatan senjata di Gaza dan Lebanon. Pihaknya tengah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Syria pada Sabtu. ’’Masalah terpenting saat ini adalah gencatan senjata, terutama di Lebanon dan Gaza. Ada inisiatif dan konsultasi yang kami harap akan berhasil,” ungkapnya.

Tak kunjung adanya gencatan senjata mendorong masyarakat dunia turun ke jalan. Mereka beramai-ramai mengutuk pihak-pihak yang tak juga memberikan aksi nyata atas kekejaman Israel kepada warga Palestina.

Di Filipina, puluhan aktivis sayap kiri melakukan protes di dekat kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di Manila. Aksi serupa juga terjadi di Jakarta. Lebih dari 1.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di luar kedutaan AS. Mereka menuntut Washington berhenti mengirimkan senjata ke Israel. Salah satu demonstran mengungkapkan bahwa ini bukan masalah agama, tapi kemanusiaan.

Aksi serupa berlangsung di Cape Town, Afrika Selatan. Ratusan orang berjalan ke gedung parlemen sambil meneriakkan ’’Israel adalah negara rasis!” dan ’’Kami semua orang Palestina!”. Pawai pro-Gaza itu rencananya digelar kembali pada Sabtu di Johannesburg dan Durban.

Ratusan demonstran pro-Palestina juga beraksi di Caracas, Venezuela. Mereka melakukan protes keras di luar markas besar PBB di Venezuela. Sambil membawa bendera raksasa Palestina, mereka menyampaikan petisi ke PBB untuk segera mengakhiri genosida terhadap warga Palestina.

Kota London, Inggris, pun tak mau kalah. Sekitar 40 ribu demonstran berbaris menyuarakan kebebasan rakyat Palestina. Ini jadi salah satu demonstrasi terbesar dalam setahun. Situasi serupa juga terjadi di Dublin. Ratusan orang turun ke jalan, mengibarkan bendera Palestina sambil meneriakkan: ’’Gencatan senjata sekarang!”

Aksi serupa juga terjadi di Belanda. Ribuan warga berkumpul di Dam Square, Amsterdam, untuk mengkritik dukungan pemerintahnya terhadap Israel. Mereka menyerukan agar Israel stop menyerang Gaza dan Lebanon.

40 WNI Tiba di Indonesia
Pada bagian lain, sebanyak 40 orang WNI dan 1 WNA (spouse WNI) sedang dalam perjalanan via udara menuju Indonesia. Mereka dijadwalkan tiba hari ini dalam dua penerbangan.

Mereka berhasil dievakuasi keluar dari Lebanon melalui jalur darat dengan rute Beirut–Damaskus–Amman.

 ’’Ke-41 evacuees tersebut berasal dari dua gelombang evakuasi WNI melalui darat dari Beirut ke Damaskus, lalu ke Amman,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha kemarin.

Gelombang keempat evakuasi take off pukul 18.10 waktu setempat (22.10 WIB), tanggal 6 Oktober 2024 dari Amman, dengan menggunakan Emirates EK 356. Diperkirakan mereka tiba pada 7 Oktober 2024 pukul 15.40 WIB. Ada 20 WNI dalam rombongan tersebut.

Kemudian, gelombang kelima dipulangkan dengan Qatar Airways. Mereka dijadwalkan take off pukul 14.00 waktu setempat (18.00 WIB) dan tiba di Jakarta pada 7 Oktober 2024 pukul 07.40 WIB. Dalam rombongan itu, ada 20 WNI dan  1WNA yang dipulangkan ke tanah air. (mia/c17/oni)


Sumber: Riaupos.com




 
Berita Lainnya :
  • Kampanye di Bukit Batu Bengkalis, Abdul Wahid Komit Membuat Jembatan Pakning Bengkalis
  • Jangan Jelekkan Paslon Lain di Pilkada 2024, Polda Riau Terus Intai Para Pelaku Black Campaign
  • Sejumlah Produk Jamu Bermerek Tawon Klanceng Disita BBPOM Pekanbaru
  • Rp1,4 T BKK Desa Sudah Disalurkan
  • 4.737 Pelamar CPNS Kampar Akan Ikuti CAT SKD, Diharapkan Hadir Satu Setengah Jam Sebelum Ujian
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    8 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    9 Camat Sukajadi Rahma Ningsih Apresiasi Donor Darah Kedung Sari
    10 Ayat Cahyadi : Rencana Belajar Tatap Muka Tunggu Arahan Kemendikbud
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers