www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Pendapatan Petani RI Cuma Rp 5 Juta per Tahun Saat Harga Beras Mahal, Kok Bisa?
Senin, 23 September 2024 - 09:47:19 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews) - Kesejahteraan belum dirasakan petani di Indonesia. Berdasarkan Survei Pertanian Terintegrasi (SITASI) Badan Pusat Statistik (BPS), petani Indonesia hanya memiliki pendapatan rata-rata USD 1 per hari atau USD 341 per tahun.

Jika dikonversikan ke rupiah, pendapatan petani di Indonesia hanya mencapai Rp 5,16 juta per tahunnya (dengan kurs Rp 15.160 per dolar AS). Tentunya, angka ini masih jauh di bawah rata-rata Upah Minimum Provinsi (UMP) di RI pada 2024 yang sebesar Rp 37,36 juta per tahun atau Rp 3,11 juta per bulan.

Rendahnya pendapatan petani menjadi perhatian Bank Dunia. Pengamat pertanian Syaiful Bahari menyebut besarnya biaya produksi padi jadi penyebab pendapatan petani di Indonesia masih rendah.

“Terkait petani Indonesia belum sejahtera, semua itu dikarenakan biaya produksi beras di Indonesia semakin mahal, karena kenaikan input produksi setiap tahunnya,” kata Syaiful, dikutip dari kumparan, Senin, 23 September 2024.

Harga gabah di tingkat petani saat ini memang mengalami kenaikan, namun tingginya biaya produksi, menurut Syaiful, tidak otomatis meningkatkan pendapatan petani.

"Bahkan yang terjadi sering merugi,” jelasnya.

BPS dalam laman resminya mencatat harga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 mengalami kenaikan, untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 2,04 persen jadi Rp 6.723 per kg dan Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 1,58 persen jadi Rp 6.230 per kg.

Kenaikan harga gabah juga diikuti oleh harga beras. Bahkan harga beras Indonesia 20 persen lebih tinggi daripada harga beras di pasar global.

Country Director Bank Indonesia untuk Indonesia and Timor-Leste, Carolyn Turk, sebelumnya, menyinggung soal rendahnya pendapatan petani Indonesia.

“Menurut Survei Pertanian Terintegrasi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, pendapatan rata-rata petani kecil kurang dari USD 1 per hari atau USD 341 per tahun. Jadi, petani mendapat keuntungan rendah dari pertanian padi,” tutur Carolyn dalam sambutannya di acara Indonesia International Rice Conference (IIRC) di Nusa Dua, Bali, Kamis, 19 September 2024.

Sumber: Riauonline.com




 
Berita Lainnya :
  • Pemkab Bengkalis Pastikan Penyaluran Sembako KBS di Mandau Tepat Sasaran
  • Puluhan Pelajar Terjaring Razia Satpol PP, DPRD Pekanbaru Minta Sekolah dan Orang Tua Lebih Tegas
  • PT. Hamka Maju Karya Jadikan “Jumat Berkah” sebagai Pilar TJSL dan Investasi Sosial Berkelanjutan
  • PSPS Pekanbaru Jaga Tren Positif, Bidik Kemenangan di Kandang Adhyaksa
  • OIKN Bantah IKN Jadi “Kota Hantu”: Pembangunan Terarah, Investasi Terus Masuk
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai Bangun Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers