www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
8 Kebijakan Kontroversi MBS, Termasuk Bioskop Dekat Kakbah dan Boleh Jual Miras
Jumat, 30 Agustus 2024 - 10:25:55 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) - Sejak dipimpin Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), Kerajaan Arab Saudi menerapkan berbagai kebijakan yang dinilai kontroversial oleh para ulama dan berbagai pihak.

Dikutip dari Republika.co.id, putra Raja Salman tersebut membongkar aturan-aturan di Arab Saudi yang telah berjalan bertahun-tahun.

Setidaknya ada delapan kebijakan kontroversial Pangeran NBS yang telah dan akan diterapkan Arab Saudi. Berikut daftarnya:

1. Bioskop Dekat Kakbah

Pada April 2018, "Black Panther" merupakan film pertama yang ditayangkan di Arab Saudi dalam 35 tahun ketika negara tersebut mencabut larangan yang diberlakukan pada bioskop oleh para ulama pada 1970-an.

Riyadh mengatakan pihaknya berencana untuk membuka lebih dari 300 bioskop pada tahun 2030. Namun, seperti halnya acara TV, film di bioskop juga akan menjalani seleksi dan penyensoran ketat untuk menghindari penggambaran seks, agama, atau politik.

Sebuah video yang menampilkan seorang insinyur Arab Saudi yang mendiskusikan pembangunan sebuah proyek hiburan besar di Makkah telah memicu perdebatan luas di media sosial mengenai kelayakan pembangunan tersebut di dekat Kabah dan Masjidil Haram, situs tersuci dalam agama Islam.

Bioskop ini merupakan komponen kunci dari inisiatif “Smart Mecca”, yang menurut informasi publik bertujuan untuk mengintegrasikan fasilitas hiburan modern ke dalam kota dengan tetap mempertahankan nilai religiusitasnya.

Proyek ini dikembangkan oleh Saudi Entertainment Ventures (Seven), anak perusahaan dari Dana Investasi Publik, yang telah menjadi yang terdepan dalam upaya perluasan hiburan di Arab Saudi.

Pada 2023, Seven memberikan kontrak senilai 2,5 miliar dolar AS untuk berbagai proyek hiburan di seluruh Kerajaan.

Proyek bioskop Makkah, senilai 1,3 miliar riyal (347 juta dolar AS), sedang dibangun oleh perusahaan lokal Modern Building Leaders (MBL).

Terletak di distrik Al Abidiyah dekat Universitas Umm Al Qura di luar kompleks Masjidil Haram, proyek ini membentang seluas 80 ribu meter persegi.

Pembangunan bioskop di Arab Saudi menandai pergeseran budaya yang signifikan. Selama 40 tahun, bioskop dilarang di kerajaan, yang mencerminkan norma-norma sosial konservatif yang berlaku di negara tersebut.

Larangan tersebut dicabut pada 2018 sebagai bagian dari inisiatif Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang bertujuan untuk memodernisasi ekonomi dan membuka masyarakat Arab Saudi.

Sejak pencabutan larangan tersebut, Arab Saudi telah dengan cepat memperluas infrastruktur bioskopnya, dengan banyaknya bioskop yang dibuka di seluruh wilayah kerajaan.

Video yang telah dibagikan secara luas ini telah menuai reaksi beragam. Beberapa pihak memuji pembangunan tersebut sebagai bagian dari inisiatif Visi 2030 Arab Saudi, yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup warga negara dan penduduk.

Sebagian lainnya menyatakan keprihatinan tentang kedekatan tempat hiburan dengan situs-situs suci di Makkah, mempertanyakan apakah hal itu sejalan dengan nilai-nilai agama dan budaya kota tersebut.

Terlepas dari kontroversi tersebut, pemerintah Arab Saudi telah menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan bahwa pembangunan baru tersebut tidak mengganggu kesucian Makkah.

Para pejabat menekankan bahwa bioskop dan proyek hiburan lainnya dirancang untuk melengkapi infrastruktur modern kota sambil tetap mempertahankan nilai religiusnya.

Proyek Makkah ini adalah salah satu dari beberapa pengembangan hiburan yang sedang diupayakan oleh Seven di seluruh Kerajaan.

Perusahaan ini berencana untuk menginvestasikan 50 miliar riyal di 21 tujuan hiburan terintegrasi di 14 kota, bagian dari strategi yang lebih besar untuk memposisikan Arab Saudi sebagai pusat budaya, hiburan, dan pariwisata di era pasca-Covid-19.

Bioskop dilarang di kerajaan ultra-konservatif ini pada awal tahun 1980-an, di bawah tekanan dari kaum Islamis yang mencemooh hiburan seperti musik dan film, serta percampuran antara pria dan wanita.

2. Bolehkan Perempuan Menyetir

Pada Juni 2018 lalu, Arab Saudi juga mencabut larangan mengemudi bagi kaum perempuan yang telah berlaku selama puluhan tahun, satu-satunya larangan semacam itu di dunia yang membuat kaum perempuan bergantung pada kaum pria untuk mobilitas.

Sejak 2018, ribuan wanita telah bekerja di belakang kemudi, beberapa di antaranya menjadi mekanik dan pengemudi taksi. Namun, euforia yang diciptakan oleh langkah tersebut dirusak oleh tindakan keras besar-besaran terhadap banyak aktivis perempuan yang sebelumnya berkampanye untuk mencabut larangan tersebut.

3. Bepergian Tanpa Wali Laki-laki

Pada 2019 Arab Saudi mengizinkan perempuan yang berusia 21 tahun untuk mengajukan paspor dan bepergian ke luar negeri tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari wali laki-laki, seperti suami, ayah, atau kerabat laki-laki lainnya.

Langkah ini menandai pelonggaran signifikan terhadap sistem perwalian yang kontroversial, di mana laki-laki menjalankan otoritas hampir total atas perempuan.

4. Pariwisata Besar-besaran

Dalam upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada pendapatan minyak dan mendiversifikasi ekonomi, Arab Saudi pada September 2019 mulai membuka diri terhadap pariwisata, yang disebut "minyak putih", untuk pertama kalinya.

Sebelumnya, Arab Saudi hanya mengeluarkan visa untuk peziarah Muslim, pekerja ekspatriat, atau orang-orang yang menghadiri acara olahraga dan budaya.

Pangeran Mohammed sebelumnya mengumumkan proyek pariwisata besar-besaran untuk mengubah 50 pulau dan serangkaian situs di Laut Merah menjadi resor mewah. Kendati demikian, wisatawan yang melanggar aturan negara tentang pakaian sopan berisiko dikenai denda berat.

5. Bukan Mahram Boleh Berbaur

Pria dan wanita yang bukan mahram dalam beberapa tahun terakhir telah diizinkan untuk berbaur di depan umum.

Wanita juga diizinkan memasuki stadion sepak bola untuk menonton pertandingan untuk pertama kalinya pada 2018 dan sekarang juga dapat menghadiri konser bersama pria.

Mereka juga tidak perlu lagi takut kepada para penjaga moralitas publik yang membawa tongkat untuk mandi bersama di beberapa pantai, dan aturan tentang penggunaan jubah abaya telah dilonggarkan.

Kaum perempuan, yang sebelumnya hanya terbatas pada segelintir karier, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan, kini juga dapat bergaul dengan kaum pria di tempat kerja.

Jutaan wanita telah memasuki pasar kerja sejak 2016, menjadi bankir, penjual sepatu, pemilik bisnis, dan petugas perbatasan, di antara profesi lainnya.

6. Bolehkan Konser

Pada 2019 lalu, Sarab Saudi juga mengeluar izin pada sektor hiburan dan mengizinkan musik di negara itu. Dengan izin itu, pertunjukan live musik dan acara komedi (stand up comedy) diperbolehkan dilakukan di kafe dan restoran di seluruh Kerajaan Saudi.

Pada 2022, Kerajaan Arab Saudi bahkan menjadi tuan rumah festival musik terbesar di Timur Tengah. Festival ini akan berlangsung antara 16-19 Desember. Hal ini menjadi bagian dari inisiatif yang diluncurkan oleh proyek Spirit of Saudi Arabia di bawah kementerian pariwisata.

7. Bolehkan Perempuan Jadi Tentara

Sejak 2019 lalu, pemerintah Arab Saudi juga telah mengizinkan kaum perempuan di negaranya menjadi personel militer. Namun, mereka mempertahankan batas hukum yang membatasi kaum hawa untuk posisi subaltern (bukan elite). Perempuan Saudi hanya bisa mengabdi sebagai kopral atau sersan.

8. Bolehkan Jual Jual Minuman Beralkohol

Keputusan Arab Saudi untuk mengizinkan penjualan minuman beralkohol atau minuman keras (miras) kepada diplomat non-Muslim, menurut dua sumber, adalah yang terbaru dalam serangkaian reformasi yang ditujukan untuk menampilkan citra yang lebih terbuka dan moderat. Walaupun, sampai saat ini kebijakan tersebut masih belum pasti.

Dalam beberapa bulan terakhir, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, telah memimpin program reformasi modernisasi, yang dikenal sebagai Visi 2030.

Pemimpin muda yang ambisius ini bertujuan untuk menghidupkan kembali ekonomi Saudi dengan melakukan diversifikasi dari ketergantungannya pada ekspor minyak, serta meningkatkan belanja domestik melalui pembangunan bioskop, tempat musik, dan taman hiburan.

Bulan lalu, John Travolta mengunjungi Riyadh untuk memberikan ceramah kepada para pencinta film Saudi tentang karirnya yang cemerlang di Hollywood.

Kerajaan juga mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka akan menginvestasikan 500 juta dolar AS pada agensi Hollywood Endeavour, yang mengelola artis-artis seperti Emma Stone dan Jake Gylenhaal.

Banyak pihak menyambut baik reformasi yang menjanjikan untuk menghidupkan kembali dunia budaya Arab Saudi yang hampir tidak ada.

Perombakan ini terutama disambut baik oleh kaum muda kerajaan, yang merupakan lebih dari setengah dari seluruh populasi. Namun, beberapa pihak mengantisipasi adanya reaksi keras dari para ulama konservatif di negara itu.***

Sumber: Goriau.com




 
Berita Lainnya :
  • Jangan Jelekkan Paslon Lain di Pilkada 2024, Polda Riau Terus Intai Para Pelaku Black Campaign
  • Sejumlah Produk Jamu Bermerek Tawon Klanceng Disita BBPOM Pekanbaru
  • Rp1,4 T BKK Desa Sudah Disalurkan
  • 4.737 Pelamar CPNS Kampar Akan Ikuti CAT SKD, Diharapkan Hadir Satu Setengah Jam Sebelum Ujian
  • Hari Ini Harga Emas Antam Naik Rp7.000 Per Gram Jadi Rp1.503.000
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    8 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    9 Camat Sukajadi Rahma Ningsih Apresiasi Donor Darah Kedung Sari
    10 Ayat Cahyadi : Rencana Belajar Tatap Muka Tunggu Arahan Kemendikbud
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers