AS Jadi Pemimpin Negosiator Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas
Kamis, 15 Agustus 2024 - 10:00:23 WIB
JAKARTA (BabadNews) -- Amerika Serikat (AS) menjadi pemimpin negosiator gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Mesir dan Qatar, juga tercatat menjadi pimpinan lainnya.
Eskalasi yang tinggi di Timur Tengah membuat Amerika Serikat menyerukan agar Iran menunda serangan balasan terhadap Israel, jika para negosiator mampu mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Melaui presidennya, Joe Biden berharap Iran dapat menunda serangan. "Itulah harapan saya. Kita lihat apa yang akan terjadi," kata Biden, Selasa (13/8) ketika ditanya apakah Iran akan menunda serangan balasan jika kesepakatan tercapai, dikutip dari Jawapos.com.
Sulitnya mencapai kesepakatan dalam perindungan diakui Biden. Namun, dia tetap menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah.
Sudah berbulan-bulan tim (AS, Mesir dan Qatar) memimpin negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas. Namun demikian belum terihat ada kesepakatan yang dicapai. Negosiasi pun dijadwalkan akan dilanjutkan pada pekan ini.
Pada Mei lalu, Biden telah menyampaikan hal yang disebutnya sebagai proposal tiga tahap Israel untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera yang ditawan di daerah kantong pantai tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan pembangunan kembali Gaza.
Ahad (11/8) lalu, Hamas telah merilis pernyataan yang meminta para mediator menyampaikan sebuah rencana untuk melaksanakan apa yang mereka tawarkan kepada gerakan tersebut dan yang telah disetujui pada 2 Juli, berdasarkan proposal yang didukung Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Tentunya Hamas tak lupa untuk memaksa pendudukan (Israel) mematuhinya isi proposal itu. Gerakan Palestina itu menuturkan Israel meningkatkan agresi terhadap rakyat Palestina dan terus melakukan pembantaian, termasuk pembunuhan pemimpin gerakan Ismail Haniyeh, mengonfirmasi niatnya untuk melanjutkan agresi, dan tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Pihak AS melaui juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan semua negosiator harus kembali ke meja perundingan dan menyelesaikan kesepakatan.
Sumber: Riaupos.com
Komentar Anda :