www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Ratusan Warga Palestina Tewas Diserang Israel saat Salat Subuh di Gedung Sekolah Gaza
Senin, 12 Agustus 2024 - 09:15:20 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) - Ratusan warga Palestina tewas saat sedang melaksanakan solat Subuh dan menjadi korban serangan pasukan Israel yang menyerang bangunan sebuah sekolah di lokasi pengungsian.

"Hari ini adalah salah satu hari yang paling berat dalam perang yang sedang berlangsung," kata Direktur Rumah Sakit Baptis di Gaza, Fadel Naeem kepada Anadolu.

Sebagian besar korban yang terluka dalam serangan Israel yang menghantam sebuah sekolah di Kota Gaza pada Sabtu (11/8) dini hari menderita luka parah, termasuk luka bakar di sekujur tubuh dan kehilangan anggota tubuh.

Naeem menyoroti jumlah korban yang signifikan akibat pembantaian di Sekolah Al-Taba'een. Ia mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena banyak korban berada dalam kondisi kritis di ruang operasi rumah sakit.

"Sejauh ini, 70 korban pembantaian telah teridentifikasi, sementara sisanya masih dalam kondisi terpotong-potong sehingga sulit diidentifikasi," ucapnya.

Lebih lanjut Naeem mengatakan bahwa Rumah Sakit Baptis, satu-satunya fasilitas medis yang beroperasi di Kota Gaza, sangat kekurangan peralatan karena tidak memiliki pasokan medis dasar dan unit darah untuk merawat yang terluka.

Ia menekankan bahwa rumah sakit tersebut kesulitan untuk menangani pasien yang jumlahnya sangat banyak karena kekurangan staf medis dan pasokan penting yang diperburuk oleh perang yang sedang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Sebelumnya, Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza mengatakan bahwa tentara Israel "secara langsung menargetkan warga sipil yang mengungsi saat melaksanakan salat subuh, yang menyebabkan penambahan dalam jumlah korban.

Serangan tersebut menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, menurut sumber resmi Palestina.

Meskipun ada seruan pada Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar untuk menghentikan permusuhan, mencapai gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melanjutkan serangan brutal di Jalur Gaza.

Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan sekitar 39.800 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

Sumber: Riaupos.com




 
Berita Lainnya :
  • Kampanye di Bukit Batu Bengkalis, Abdul Wahid Komit Membuat Jembatan Pakning Bengkalis
  • Jangan Jelekkan Paslon Lain di Pilkada 2024, Polda Riau Terus Intai Para Pelaku Black Campaign
  • Sejumlah Produk Jamu Bermerek Tawon Klanceng Disita BBPOM Pekanbaru
  • Rp1,4 T BKK Desa Sudah Disalurkan
  • 4.737 Pelamar CPNS Kampar Akan Ikuti CAT SKD, Diharapkan Hadir Satu Setengah Jam Sebelum Ujian
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    8 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    9 Camat Sukajadi Rahma Ningsih Apresiasi Donor Darah Kedung Sari
    10 Ayat Cahyadi : Rencana Belajar Tatap Muka Tunggu Arahan Kemendikbud
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers