www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Ilmuwan Temukan Gua di Bulan untuk Tempat Tinggal Astronaut
Selasa, 16 Juli 2024 - 09:40:47 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews) - Para ilmuwan telah mengonfirmasi sebuah gua di bulan, tidak jauh dari tempat astronaut AS Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu. Mereka menduga ada ratusan gua lagi yang dapat menampung astronaut pada masa depan.

Tim yang dipimpin Italia melaporkan pada Senin(15/7/2024), bahwa ada bukti adanya gua besar yang dapat diakses dari lubang terdalam di bulan. Gua tersebut terletak di Laut Ketenangan, hanya 400 kilometer dari lokasi pendaratan Apollo 11.

Lubang tersebut, seperti lebih dari 200 lubang lain yang ditemukan di sana, terbentuk akibat runtuhnya tabung lava.

Para peneliti menganalisis pengukuran radar oleh Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA, dan membandingkan hasilnya dengan tabung lava di Bumi. Temuan mereka dimuat dalam jurnal Nature Astronomy.

Menurut para ilmuwan, data radar hanya mengungkap bagian awal rongga bawah tanah. Mereka memperkirakan lebarnya sedikitnya 130 kaki (40 meter) dan panjangnya puluhan meter, mungkin lebih.

"Gua bulan tetap menjadi misteri selama lebih dari 50 tahun. Jadi, sangat menarik untuk akhirnya dapat membuktikan keberadaannya," tulis Leonardo Carrer dan Lorenzo Bruzzone dari Universitas Trento.

Menurut para ilmuwan, sebagian besar lubang tersebut tampaknya terletak di dataran lava purba bulan. Mungkin juga ada beberapa di kutub selatan bulan, lokasi yang direncanakan untuk pendaratan astronaut NASA pada akhir dekade ini.

Kawah yang selalu tertutup bayangan di sana diyakini menyimpan air beku yang dapat menyediakan air minum dan bahan bakar roket.

Selama program Apollo NASA, 12 astronaut mendarat di bulan, dimulai dengan Armstrong dan Aldrin pada 20 Juli 1969.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa mungkin ada ratusan lubang di bulan dan ribuan tabung lava. Tempat-tempat seperti itu dapat berfungsi sebagai tempat berlindung alami bagi astronaut, melindungi mereka dari sinar kosmik, radiasi matahari, serta dari hantaman mikrometeorit.

Membangun habitat dari awal akan lebih memakan waktu dan menantang, bahkan ketika memperhitungkan potensi kebutuhan untuk memperkuat dinding gua guna mencegah keruntuhan.

Batu-batuan dan material lain di dalam gua-gua ini, yang tidak berubah akibat kondisi permukaan yang keras selama ribuan tahun, juga dapat membantu para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana bulan berevolusi, terutama yang melibatkan aktivitas vulkanisnya.

Sumber: Cakaplah.com




 
Berita Lainnya :
  • Tempelkan Stiker di Dinding Rumah, Warga Mengaku Dijanjikan Sembako Hingga Uang Tunai
  • Antisipasi Banjir, PUPR Riau Normalisasi Irigasi di Rohil
  • Jika Tak Mau Gugur Jelang SKD, Peserta CPNS Meranti Diminta Patuhi Imbauan Pansel
  • Desa Bukit Batu Menuju Destinasi Wisata Unggulan
  • Seragamkan Tenda Pedagang Cut Nyak Dien, Pemko Pekanbaru Mintakan CSR dari Swasta
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    8 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    9 Camat Sukajadi Rahma Ningsih Apresiasi Donor Darah Kedung Sari
    10 Ayat Cahyadi : Rencana Belajar Tatap Muka Tunggu Arahan Kemendikbud
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers