BALAI JAYA (BABADNEWS) -- Seorang Karyawan PT Salim Ivomas Pratama bernama Siswono (44), warga Dusun Balam Kepenghuluan Balam Sempurna, Kecamatan Balai Jaya, Rohil tewas diduga tersengat aliran listerik saat memanen TBS Sawit.

Korban tergeletak sesaat setelah tersengat, dan tidak tertolong lagi, Rabu (12/6/3024). "Kejadian tersengat listrik itu mengakibatkan korban Siswono meninggal dunia di areal perkebunan kelapa sawit milik PT Salim Ivomas Pratama yang berada di Dusun Balam, Balam Sempurna," kata Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto SH SIK MSi melalui Plh Kasi Humas Iptu Yulanda Alvaleri, Kamis (13/6/2024).

Sebelum kejadian, korban bersama istrinya Mujiatik sedang memanen TBS sawit di pinggir jalan poros dan rekannya bernama Legimin juga bersama istri sedang memanen sawit di tempat yang berbeda.

Yulanda menyebutkan, kemudian saat korban memanen sawit di pinggir jalan dengan menggunakan eggrek yang terbuat dari besi mengenai kabel listrik yang berada di pinggir jalan poros sehingga korban tergeletak seketika di pinggir jalan poros tersebut.

Melihat korban terbaring istrinya Mujiatik langsung berlari dan memeluk korban sambil berteriak meminta tolong.

"Kemudian tiba-tiba rekannya Legimin datang dan melihat korban sudah terbaring. Dia kemudian langsung melaporkan kepada mandor panen, dan tak lama beberapa karyawan Ivomas berdatangan," katanya.

Selanjutnya kata Yulanda, korban dibawa ke Puskesmas Balai Jaya untuk dilakukan pemeriksaan visum dan melapor kepada pihak Polsek Bagan Sinembah guna melakukan olah TKP.

Jenazah kemudian dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Sungai Bejangkar Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumut.

Masih diterangkan Yulanda, untuk hasil visum, dari Puskesmas Balai Jaya, keterangan dari dr Azhar Effendi Daulay mengatakan, ditemukan luka bakar pada kedua telapak tangan jenazah dan luka bakar pada kedua telapak kaki korban.

Analisanya adalah, bahwa diduga korban meninggal dunia dikarenakan tersengat arus listrik.

"Keluarga korban tidak bersedia jasad korban untuk diautopsi dan tidak bersedia untuk ditindaklanjuti karena kejadian tersebut merupakan ketidaksengajaan," kata Yulanda.

Sumber: Riaupos.com