JAKARTA (BABADNEWS) - Putra Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Hunter Biden, telah didakwa atas kebohongannya soal penggunaan narkoba untuk membeli senjata pada Senin (11/6). Ini menjadikannya sebagai satu-satunya anak presiden Amerika Serikat yang masih menjabat, dinyatakan bersalah atas suatu kejahatan.

Hunter diberatkan atas tiga dakwaan yang berhubungan dengan undang-undang larangan kepemilikan senjata bagi pengguna narkoba. 12 orang anggota juri berunding selama sekitar tiga jam selama dua hari sebelum mengambil keputusan.

Ia terancam hukuman 25 tahun penjara dan denda hingga 750.000 dolar AS. Namun, keputusan tersebut bisa ringan dan kecil kemungkinannya untuk dipenjara jika Hunter mematuhi ketentuan pembebasan praperadilan.

Ditemani oleh Jill Biden dan istrinya Melissa Cohen Biden, Hunter hanya bisa menunduk pasrah saat juri membacakan putusan tersebut. Pengacaranya, Abbe Lowell pun dengan penuh semangat mengejar tantangan hukum yang tersedia bagi Hunter.

"Semuanya akan baik-baik saja," respon Hunter Biden saat meninggalkan ruang persidangan seperti dikutip Reuters.

Untuk diketahui, pria berusia 54 tahun itu dihukum atas ketiga tuduhan kejahatan, yaitu dua dakwaan berasal dari kebohongan tentang penggunaan narkoba dan satu dakwaan memiliki senjata saat kecanduan atau menggunakan narkoba pada tahun 2018.

Namun, Hunter membantah karena pada saat itu ia sedang berada pada masa pemulihan dari kecanduan narkoba dan ia juga tidak berbohong soal pengisian formulir permohonan senjata.

Kejadian tersebut dilakukan saat ayahnya mencalonkan diri untuk dipilih kembali dan pada hari ketika presiden dari Partai Demokrat itu dijadwalkan memberikan pidato di Washington mengenai kekerasan bersenjata.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan respon terhadap kasus yang menimpa anaknya tersebut. Dirinya mengatakan menerima keputusan dan menghormati proses pengadilan.

"Saya presiden, namun saya juga seorang Ayah. Jill dan aku mencintai putra kami, dan kami sangat bangga dengan sosoknya pada saat ini," jelas Joe Biden.

Sumber: Riaupos.com