www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Apakah Puasa Dzulhijjah Harus 9 Hari Penuh?
Selasa, 11 Juni 2024 - 14:28:43 WIB
TERKAIT:
   
 

(BABADNEWS) - Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan selama sembilan hari menjelang Idul Adha. Lalu, apakah puasa Dzulhijjah harus sembilan hari penuh?
Miftahul Achyar Kertamuda dalam buku Cinta Shaum, Zaakat, dan Haji, menjelaskan puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunnah yang dilakukan sebanyak sembilan hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Rasulullah SAW sendiri tidak pernah meninggalkan puasa pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah di luar hari Idul Adha. Sebagaimana riwayat dari Ummul Mukminin Hafsah RA, puasa di bulan Dzulhijjah termasuk puasa yang kerap diamalkan oleh Rasulullah SAW. Berikut bunyi haditsnya,

Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)

Dikutip Abu Aunillah Al-Baijury dalam Buku Pintar Agama Islam: Panduan Lengkap Berislam Secara Kaffah, puasa pada 8 Dzulhijjah disebut puasa Tarwiyah dan pada 9 Dzulhijjah merupakan puasa Arafah.

Apakah Puasa Dzulhijjah Harus 9 Hari Penuh?
Muslim tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa Dzulhijjah selama 9 hari penuh. Sebab, hukum puasa Dzulhijjah itu hukumnya sunnah muakkad atau dianjurkan alias tidak wajib sebagaimana dijelaskan Fikih Empat Madzhab Jilid 2 (Edisi Indonesia) oleh Syekh Abdurrahman Al-Juzairi.

Zainal Abidin dalam buku Belajar Sendiri Semua Jenis Shalat juga menjelaskan bila melakukan puasa Dzulhijjah, kemudian batal, tidak ada kewajiban baginya untuk mengganti di lain hari.

Penjelasan ini dilandasi dari sebuah riwayat hadits bersanad shahih dalam Kitab Shahih Muslim yang bersumber dari Aisyah RA. Berikut bunyi haditsnya.

Artinya: "Aku sama sekali belum pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa pada sepuluh hari (di awal Dzulhijjah)." (HR Muslim)

Meski hadits ini bertentangan dengan hadits menyebut Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa di hari-hari pertama bulan Dzulhijjah, Ibnu Hajar dalam Fathul Bari Edisi Terjemahan berpendapat hadits ini menunjukkan kekhawatiran Rasulullah SAW umatnya menganggap puasa tersebut hukumnya wajib.

Senada dengan itu itu, Imam Ahmad dalam Lathoif al Ma'arif berpendapat, hadits tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW tidak berpuasa penuh selama sembilan hari di bulan Dzulhijjah.

Dijelaskan dalam buku Syarah Hadist Arba'in karya Imam An Nawawi Dkk terjemahan Salafuddin Abu Sayyid, Allah SWT sesungguhnya tidak pernah membebani hamba-Nya dalam menjalankan perintah-Nya. Bahkan syariat Islam memberikan keringanan dalam menjalankan ibadah.

Misalnya, dalam ibadah salat bila seseorang tidak mampu menunaikan sebagian dari rukun salat atau sebagian dari syarat salat maka dia cukup melaksanakan bagian mana yang dia sanggupi. Demikian juga terkait pengamalan puasa sunnah.

Mengerjakan ibadah sesuai kemampuan juga dijelaskan dalam firman Allah SWT pada surah At-Tagabun ayat 16 yang berbunyi:

Artinya: "Bertakwalah kamu kepada Allah sekuat kemampuanmu!"

Lalu, pada surah Al-Baqarah ayat 286, Allah berfirman SWT:

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya."

Rasulullah SAW juga berpesan kepada muslim agar mengerjakan ibadah semampunya. Hal ini seperti yang diterangkan dalam sebuah hadits. Dinukil dari buku Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 karya Abdullah terjemahan M Abdul Ghoffar dkk, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: "Biarkanlah masalah-masalah yang tidak aku persoalkan atas kalian. Karena binasanya orang-orang sebelum kalian disebabkan mereka banyak bertanya dan menentang para Nabi mereka. Jika aku memerintahkan sesuatu kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Dan jika aku melarang kalian mengerjakan sesuatu, maka tinggalkanlah." (HR Muslim)

Apabila muslim tidak mampu mengerjakan puasa Dzulhijjah selama sembilan hari, muslim bisa fokus untuk mengerjakan puasa pada 9 Dzulhijjah atau Arafah. Syekh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq terjemahan Ahmad Tirmidzi dkk, menyebutkan puasa di bulan Dzulhijjah, muslim lebih dianjurkan untuk mengerjakan puasa Arafah, kecuali bagi jemaah haji.

Sebab bagi siapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka akan dihapuskan dosa-dosanya setahun sebelum dan sesudahnya. Seperti yang diriwayatkan Abu Qatadah, ia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Puasa hari Arafah menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa hari Asyura menghapus dosa satu tahun yang lalu'." (HR Al-Jamaah, kecuali Al-Bukhari dan Tirmidzi).(dtk)

 
Sumber: Radarpekanbaru.com




 
Berita Lainnya :
  • Kampanye di Bukit Batu Bengkalis, Abdul Wahid Komit Membuat Jembatan Pakning Bengkalis
  • Jangan Jelekkan Paslon Lain di Pilkada 2024, Polda Riau Terus Intai Para Pelaku Black Campaign
  • Sejumlah Produk Jamu Bermerek Tawon Klanceng Disita BBPOM Pekanbaru
  • Rp1,4 T BKK Desa Sudah Disalurkan
  • 4.737 Pelamar CPNS Kampar Akan Ikuti CAT SKD, Diharapkan Hadir Satu Setengah Jam Sebelum Ujian
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    8 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    9 Camat Sukajadi Rahma Ningsih Apresiasi Donor Darah Kedung Sari
    10 Ayat Cahyadi : Rencana Belajar Tatap Muka Tunggu Arahan Kemendikbud
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers