Rupiah Menguat di Akhir Oktober, Dolar AS Tertekan Inflasi Jepang
  Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:35:26 WIB
 
  
  
    
      
(BabadNews) - Kabar baik bagi rupiah di akhir Oktober. Mata uang Garuda kembali menguat terhadap dolar AS, mengikuti jejak penguatan sejumlah mata uang Asia lain seperti yen Jepang dan peso Filipina di tengah pelemahan dolar global.
Penguatan tidak hanya terjadi pada rupiah. Mata uang Asia lainnya juga menunjukkan tren positif. Yen Jepang naik 0,36% ke level 153,77 yen per dolar AS, sementara peso Filipina menguat 0,23% ke 58,75 peso per dolar AS, dolar Singapura menguat tipis 0,11% ke S1,2993 dolar Singapura per dolar AS, dan baht Thailand naik 0,29% ke 32,28 bath per dolar AS.
Dolar AS tertekan setelah data terbaru menunjukkan harga konsumen inti di Tokyo naik 2,8% pada Oktober, lebih tinggi dari perkiraan. Kenaikan inflasi di ibu kota Jepang tersebut menunjukkan tekanan harga masih berada di atas target Bank of Japan (BOJ), menyulitkan langkah bank sentral yang sehari sebelumnya mempertahankan suku bunga acuan.
“Penghindaran risiko menguntungkan dolar, tetapi ketidakpastian The Fed dan kebijakan BOJ membuat pasar berhati-hati,” ujar ahli strategi mata uang di National Australia Bank Rodrigo Catril.
Catril menambahkan, Federal Reserve masih belum memberi sinyal jelas apakah akan menurunkan suku bunga lagi pada pertemuan Desember mendatang.
Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama menegaskan tidak lagi mendukung pernyataannya pada Maret lalu yang menyebut nilai riil yen ideal berada di kisaran 120-130 yen per dolar. Ia menyebut kini harus berhati-hati sebagai pejabat yang mengawasi kebijakan nilai tukar.
Dari sisi kebijakan moneter AS, berdasarkan CME FedWatch Tool, para pedagang kini memperkirakan peluang 74,7% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 10 Desember, turun dari proyeksi 91,1% seminggu sebelumnya.
 
	
    
    
	
	
Komentar Anda :