10 Kasus Kriminal dan Tragedi Paling Menghebohkan di Riau Sepanjang Oktober 2025
Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:57:06 WIB
TERKAIT:
(BabadNews) - Oktober 2025 menjadi bulan yang sarat peristiwa mengejutkan di Riau. Sejumlah kasus kriminal berat terjadi beruntun, mulai dari pembunuhan sadis, pemerasan lewat video mesum, hingga napi yang kabur dari tahanan. Beberapa kasus masih dalam proses hukum dan terus menyita perhatian publik.
Tak hanya itu, daerah ini juga dihadapkan pada kisah nyata perjuangan hidup, seperti duel seorang petani melawan tiga harimau dan seorang anak SD yang kritis akibat injakan gajah liar.
Sejumlah peristiwa paling mengguncang yang terjadi di Bumi Lancang Kuning.
1. Mahasiswa Asal Riau Ngamar di Area Kampus, Sumbar
Sepasang mahasiswa dari dua perguruan tinggi di Kota Padang, Sumbar, digerebek warga. Keduanya diduga berbuat mesum di sebuah kamar kos, Jalan Cendrawasih I, Kelurahan Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Rabu, 1 Oktober 2025 sekitar pukul 00.30 WIB.
Kedua mahasiswa tersebut MS (21) dari Kabupaten Rokan Hilir, Riau, dan RPR (20), mahasiswi dari Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Mereka menempuh jenjang kuliah di Kota Padang dan tinggal secara terpisah di indekos.
Menurut warga setempat, penggerebekan ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pasangan tersebut sudah pernah diperingatkan setelah ketahuan berada dalam kamar kos yang sama pada siang hari dalam posisi berbaring berdua.
"Sudah pernah kami gerebek waktu siang hari. Saat itu mereka cuma berbaring bersama. Kami beri peringatan keras agar tidak mengulangi. Tapi rupanya peringatan kami tidak diindahkan," ujar warga yang ikut dalam penggerebekan
"Waktu kami buka paksa pintu, keduanya dalam keadaan tanpa busana. Kami langsung amankan dan bawa ke Polsek Padang Utara," tambah warga tersebut.
Selengkapnya: Pasangan Mahasiswa Asal Riau Digerebek Warga Padang Saat Mesum Tanpa Busana
2. Napi Lapas Sumbar Kendalikan Narkoba
Seorang narapidana di Lapas Sumatera Barat inisial R, mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji besi.
Hal tersebut terungkap setelah dua kaki tangannya berinisial RM (25) dan AM (31) ditangkap Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau di gerbang Tol Bangkinang - XIII Koto Kampar, Riau, Senin, 22 September 2025.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol I Putu Yudha Prawira mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap salah seorang tersangka kalau ada napi di Sumbar yang memerintah untuk mengantarkan sabu dari Pekanbaru menuju Sumbar.
"Hasil pemeriksaan terhadap salah seorang tersebut, terungkap kalau dirinya diperintahkan saudara R atau Napi di Lapas Sumbar untuk mengantarkan narkoba tersebut," ujar Kombes Putu Yudha, Minggu, 5 Oktober 2025.
Lanjut perwira berkumis tersebut, pelaku sudah dua kali melancarkan aksi pengiriman paket sabu ke Sumbar.
"Total sudah dua kali para pelaku mengirimkan paket sabu. Upah yang diberikan Rp5 juta, namun baru di dapat Rp3 juta, " jelas Yudha.
Selengkapnya: Narapidana di Lapas Sumbar Kendalikan Peredaran Narkoba di Pekanbaru
3. Pengusaha Sawit Diperas Rp1,6 Miliar Lewat Video Call Seks
Seorang pengusaha sawit di Provinsi Riau inisial MT, diperas Rp1,6 miliar oleh pasangan sejoli lewat Video Call Seks (VCS) pada rentan waktu Agustus 2023-2025.
Kedua pasangan sejoli tersebut diketahui bernama Sisilia Hendriani (24) dan Syamsul Zekri (34).
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau mengungkap kronologis kejadian yang terjadi sejak tahun 2023 hingga 2025 serta peran dari masing-masing tersangka.
"Tim Siber Polda Riau (Tim Radar-red) melakukan analisa akun media sosial pelaku, lalu ditindaklanjuti dengan penangkapan oleh Subdit 5 Siber Ditreskrimsus Polda Riau," ujar Kombes Ade Kuncoro Ridwan, Jumat, 10 Oktober 2025.
Selengkapnya: Dua Sejoli Peras Pengusaha Sawit Rp1,6 Miliar Lewat VCS
4. Anak Dosen Setubuhi Anak Pejabat
Seorang pemuda berusia 24 tahun inisial FAS ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Pekanbaru, Minggu, 12 Oktober 2025.
FAS diduga melanggar Pasal 29 Jo pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi atau Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik lewat video asusila berdurasi 19 Detik.
Tersangka FAS diduga menyetubuhi perempuan inisial DAP yang diketahui merupakan anak dari pejabat di Pemerintahan Provinsi Riau.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra membenarkan adanya penetapan status tersangka tersebut dan kini terus dilakukan proses hukum.
"Setelah diperiksa, yang bersangkutan (FAS-red) ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan,” jelas Kompol Bery, Rabu,15 Oktober 2025.
Peristiwa dugaan persetubuhan itu diketahui pada Jumat, 4 April 2025 kala itu orang tua DAP tersebut diperlihatkan rekaman video yang berdurasi 19 detik.
Rekaman video tersebut merupakan adegan hubungan badan antara tersangka FAS dengan DAP.
5. 3 Tahanan Rutan Siak Kabur
Satu dari tiga orang tahanan hukuman mati di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Siak Sri Indrapura yang kabur sejak Minggu, 19 Oktober 2025 dinihari, hingga saat ini masih buron.
Ketiga tahanan tersebut, Satria Adi Putra (30), Syafrudis (32) dan Epi Saputra (34).
Satria Adi dan Syafrudis lebih dulu ditangkap duluan saat berusaha kabur dari area Rutan. Sedangkan Epi Saputra masih buron hingga saat ini.
Ketiganya merupakan terpidana kasus narkoba dan sudah divonis hukuman mati dan tengah dilakukan upaya banding.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjen PAS) Riau, Maizar mengatakan Epi Saputra yang Ron hingga saat ini adalah otak pelaku.
"Dalam sel itu ada delapan tahanan, namun, 5 orang lagi tengah tertidur lelap. 3 orang lainnya kabur dengan cara menggergaji besi tahanan," ujar Maizar, Senin, 20 Oktober 2025.
Selengkapnya: Tiga Tahanan Hukuman Mati di Rutan Siak Kabur, Satu Masih Buron
6. Manusia vs 3 Ekor Harimau
Seorang petani yang sedang mencari damar di kawasan Sungai Balam, Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat dilaporkan selamat setelah menderita luka akibat gigitan Harimau di kaki dan lutut, Senin, 21 Oktober 2025.
Korban bernama Butet alias Bantet. Pria berusia 27 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan pencari damar lahir dan besar di Rantau Langsat
Kepada petugas medis dan warga, Butet menceritakan kronologi kejadian mencekam yang hampir merenggut nyawanya.
"Sekitar pukul 07.30 pagi saya masuk ke hutan seperti biasa untuk cari damar. Saat sampai di daerah Sungai Balam, saya dengar suara harimau. Tapi saya tetap lanjut karena memang setiap hari kerja di situ," ujar Butet, Rabu, 22 Oktober 2025.
Tak berselang lama, ketika sedang asyik bekerja, Butet tiba-tiba melihat tiga ekor harimau dewasa mendekat dengan cepat. Tanpa peringatan, satu di antaranya langsung menerkam kaki kirinya.
"Saya tendang kuat-kuat pakai kaki kanan, tapi yang satunya malah gigit lutut kanan saya. Saya panik, saya pukul sekuat tenaga pakai tangan kanan," jelas Butet sambil menunjukkan bekas luka gigitan di kakinya.
Selengkapnya: Duel dengan Si Belang, Petani di Inhu Selamat dari Serangan 3 Ekor Harimau
7. Gadis 17 Tahun Dibunuh Pacar Sendiri
Seorang gadis berusia 17 tahun, Aqila Khanza Habiya, dilaporkan tewas usai dianiaya oleh pacarnya sendiri, Andika Destian (19) di sebuah Indekos di Jalan Usaha, Kelurahan Tj Rhu, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Insiden ini diketahui setelah orangtua pelaku, Eka Oktavia melaporkan tewasnya Aqila kepada orangtua korban.
Mendapat informasi anaknya tewas, orangtua korban langsung pergi melihat ke lokasi dan ditemukan anaknya sudah terbaring dengan luka lebam di wajah dan menimbulkan aroma tak sedap.
8. Pemuda Diduga Maling Tewas di Aniaya Warga
Seorang terduga maling di Jalan Paus, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Satrio Wardhana Ramadhan (19) dilaporkan tewas usai dianiaya warga, Kamis, 23 Oktober 2025.
Remaja tersebut tewas diduga dianiaya warga di Jalan Duyung, Kelurahan Tangkerang Barat. Pihak keluarga yang tidak terima melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra mengatakan saat ini sudah ada 6 orang yang diperiksa sebagai saksi termasuk keluarga korban.
"Laporan sudah kita terima. Saat ini sudah 6 saksi yang kita periksa," ujar Kompol Bery Juana, Senin, 27 Oktober 2025.
Lanjut Bery, saat pelaku Satrio melakukan aksi pencurian di Jalan Duyung, Satrio tertangkap tangan oleh warga dan dibawa ke Pos Satkamling.
"Disana pelaku sekaligus korban dipukul sampai pihak kepolisian datang. Saat dijemput pelaku masih sadar dan masih sempat berbicara," jelas Bery.
Selengkapnya: Pemuda Diduga Maling Tewas Usai Diamuk Warga Pekanbaru, Keluarga Lapor Polisi
9. Dua Tersangka Pembunuhan Dilepas Usai Ditangkap
Kasus pembunuhan sadis terhadap Lisma Donna Riasta (43) di Dusun Kampung Lintang, Desa Tambang, Kabupaten Kampar, menimbulkan kekecewaan mendalam bagi keluarga korban.
Dua orang yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka, masing-masing berinisial ZA dan I, resmi dilepaskan oleh penyidik Polres Kampar pada Senin, 27 Oktober 2025.
Keduanya dibebaskan karena masa penahanan selama 120 hari telah habis, sementara berkas perkara yang diserahkan penyidik ke pihak Kejaksaan terus dikembalikan karena dianggap belum memenuhi persyaratan formil dan materil.
ZA dan I tampak melangkah keluar dari ruang tahanan dengan wajah tenang, disambut keluarga masing-masing yang telah menunggu di halaman gedung Reskrim.
Namun, di sisi lain, suasana duka menyelimuti pihak keluarga korban yang merasa keadilan belum berpihak kepada mereka.
Kakak kandung korban, Lismainar, tak kuasa menahan tangis saat mengetahui bahwa kedua tersangka pembunuhan adiknya telah dilepaskan.
Lismainar mengaku sangat kecewa dan berharap agar aparat penegak hukum benar-benar serius dalam menuntaskan kasus tersebut.
"Harapannya kepada penegak hukum agar kasus ini segera ada titik terangnya. Kami ingin jawaban, siapa yang sebenarnya membunuh saudara kami, dan kami ingin pelakunya dihukum seadil-adilnya," ujar Lismainar.
Selengkapnya: Tersangka Pembunuhan Bebas Usai 4 Bulan Ditahan, Kejari Kampar Buka Suara
10. Bocah di Rumbai Kritis Diserang Gajah Liar
Seorang anak perempuan mengalami kritis usai diserang gajah Sumatera di Muarafajar, Rumbai, Pekanbaru, Kamis, 30 Oktober 2025, dinihari.
Saat itu, keluarga korban panik setelah mendengar hewan liar dari luar rumah. Ketika diperiksa, seekor gajah ternyata telah mendekati pemukiman warga.
"Mendengar suara itu, orang tua korban langsung keluar dan melihat ternyata ada gajah. Mereka pun panik dan mencoba menyelamatkan diri," ujar Kapolsek Rumbai, AKP Said Khairul Iman, Kamis, 30 Oktober 2025.
Namun saat berlari menyelamatkan diri, sang anak terjatuh dan diserang oleh gajah tersebut.
Dari video yang beredar di WhatsApp, korban yang masih berusia sekitar 7 hingga 9 tahun mengalami luka di sekujur tubuh.