(BabadNews) - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan tanpa pemotongan anggaran. Semua pembiayaan, termasuk bahan baku dan operasional, dibayarkan secara at cost sesuai kondisi daerah masing-masing. Dadan mengungkapkan, proses dan pengawasan pada program ini dijalankan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis, yang diketuai langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. "Itu rantai pasok, itu yang di bawah koordinasi tim koordinasi penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis,” kata Dadan, dikutip dari Liputan6.com, Rabu, 20 Oktober 2025. “Penyelenggaranya tetap Badan Gizi Nasional, sedangkan evaluasi dampak program dilakukan oleh Kementerian Kesehatan," imbuhnya. Dadan menjelaskan, pembiayaan MBG dibayarkan secara at cost atau sesuai harga riil di lapangan. Di mana, komponen pembiayaan terdiri dari tiga komponen. "Satu, bahan baku. Sifatnya at cost. Berapapun yang dibelanjakan, itu yang kita bayar. Jadi kalau harga naik, atau misalnya harga di Papua lebih tinggi, tetap dibayar sesuai nilai aktual," terang Dadan. "Bahkan ada di Papua Pegunungan itu satu porsi bahan bakunya 100 ribu. Jadi bagaimana bisa dipotong?" imbuhnya. Selain bahan baku, terdapat pula biaya operasional yang rata-rata mencapai Rp 3.000 per porsi, dan komponen insentif mitra penyedia yang dikelola secara transparan melalui rekening khusus. "Kalau kurang ditambah, kalau lebih disimpan dalam rekening. Itu haknya mitra yang bisa diambil setiap hari setelah kegiatan," pungkasnya.