Siswa Berprestasi di Sawahlunto Tewas Tergantung di Kelas Usai Pimpin Upacara
  Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:46:56 WIB
 
  
  
    
      (BabadNews)  - Suasana duka menyelimuti SMPN 7 Sawahlunto, Sumatera Barat. Seorang siswa berprestasi berinisial BE (15) ditemukan tewas tergantung di ruang kelasnya tak lama setelah memimpin upacara bendera. Pihak sekolah dan keluarga mengaku terkejut karena korban dikenal pendiam dan tak memiliki masalah.
Kapolsek Barangin, Ipda Gorrahman menuturkan, korban BE (15 tahun) diketahui meninggal karena bunuh diri. Pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif bunuh diri meski orang pihak keluarga menolak autopsi.
"Tetap kami lakukan pendalaman dan penyelidikan apa motifnya. Memang, dugaan bukti awal itu bunuh diri," kata Gorrahman, dikutip dari KUMPARAN, Rabu, 29 Oktober 2025.
Saat ini, pihak kepolisian telah meminta keterangan guru, hasilnya diketahui BE tidak menunjukkan tanda-tanda ada permasalahan. Bahkan sebelum meninggal, BE sempat bertugas menjadi pemimpin upacara di sekolah.
"Tidak ada masalah, pagi sampai siang itu dia tetap belajar normal. Bahkan sebelumnya dia memimpin upacara bendera," imbuh Gorrahman.
Gorrahman mengungkapkan bahwa korban juga tidak bercerita tentang permasalahan yang dihadapinya terhadap pihak keluarga.
"Keluarga mengaku anak ini tidak pernah bercerita ada masalah apa pun," ungkapnya.
Gorrahman menyebut, penyelidikan sedikit terkendala karena lingkungan sekolah tidak dilengkapi CCTV. Saksi yang melihat kejadian juga tidak ada.
"Tidak ada CCTV, semua di lingkungan sekolah tidak dilengkapi CCTV. Saat kejadian itu, memang ruangan kelas sedang kosong karena siswa lain sedang berada di laboratorium, anak ini izin ke gurunya untuk ke kelas," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Asril mengatakan BE merupakan siswa kelas 9. Saat kejadian, siswa lainnya sedang berada di laboratorium.
"Awalnya BE dan siswa-siswa kelas 9 ini belajar di laboratorium. Kemudian BE izin ke guru untuk ke kelas. Lalu sudah ditemukan seperti itu," kata Asril.
Asril mengungkapkan investigasi juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto.
Investigasi ini, kata dia, dilakukan untuk mengetahui apakah ada dugaan perundungan atau kekerasan.
"Apakah ada bullying, kekerasan, atau lainnya, kami investigasi, sambil menunggu penyelidikan kepolisian juga," ucapnya.
Siswa ini, lanjut Asril, dikenal pendiam dan tidak banyak bercerita. BE juga dikenal sebagai anak yang cukup berprestasi di sekolah.
"Anaknya pendiam, tidak banyak cerita. Kami terkejut juga, tidak ada masalah. Artinya, dengan kejadian ini tentu sangat besar masalahnya—anak seumur itu berbuat demikian. Kami sangat berduka dan cukup prihatin dengan kejadian ini," tandasnya.
	
    
    
	
	
Komentar Anda :