Jejak Rempah Riau yang Diperebutkan Pedagang Arab dan Tiongkok
  Senin, 27 Oktober 2025 - 14:22:33 WIB
 
  
  
    
      
(BabadNews)  - Di masa ketika dunia belum mengenal minyak dan gas, rempah-rempah menjadi emas yang dicari banyak bangsa. Riau, dengan hasil ladanya yang melimpah, menjadi pusat perdagangan yang mempertemukan para saudagar Arab, India, dan Tiongkok bahkan memicu perebutan pengaruh antarbangsa.
Kala itu, Provinsi ini menjadi daerah perdagangan rempah di Nusantara. Jauh sebelumn Eropa datang mencari rempah, Sumatra sudah menjadi tujuan orang-orang dari Arab, Asia Tengah, India, dan Tiongkok, untuk berdagang rempah.
Riau menjadi penghasil lada dalam perdagangan rempah. Anwar Syair dkk dalam Sejarah Daerah Riau, seperti dilansir dari Historia, Minggu, 26 Oktober 2025, menyebut perdagangan di Riau kian berkembang pada abad ke-6. Bahkan, Riau menjadi pemain dalam perdagangan internasional setelah menghasilkan rempah-rempah yang menjadi bahan perdagangan pokok waktu itu.
Di era itu pula, pedagang Tiongkok menjadi pemain penting dengan memonopoli rempah-rempah dari Riau. Kala Islam lahir di Arab, penguasa negeri itu pun melepaskan diri dari ketergantungan rempah-rempah dari pedagang Tiongkok.
Anwar Syair dkk menyebut pedagang dari Timur Tengah itu itu berdagang dengan orang Riau. Kehadiran mereka meresahkan Dinasti Tang yang berkuasa di Tiongkok.
Persaingan pun terjadi. Armada laut Dinasti Tang kemudian dikerahkan pada 720, untuk mendesak pedagang Timur Tengah di daerah Kuntu atau Kampar dan menang.
Setelah terusir, pedagang Timur Tengah kembali mempererat hubungan dengan Riau pada sekitar abad ke-13.
“Setelah runtuhnya Dinasti Tang pada abad kesepuluh, bangsa Arab beralih ke selatan dan berkonsentrasi memanfaatkan pasar rempah-rempah di Asia Tenggara, yang telah lama didominasi oleh Tiongkok,” tulis Henry Kong M.D dalam A History of the Universe, Volume II: Humanity, dilansir dari Historia.
 
 
	
    
    
	
	
Komentar Anda :