Harga Emas Jatuh ke Rp2,31 Juta per Gram, Analis Sebut Aksi Ambil Untung Jadi Pemicu
Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:05:53 WIB
JAKARTA (BabadNews) - Harga emas Antam kembali terperosok usai harga emas dunia melemah signifikan. Emas batangan kini dijual seharga Rp2,31 juta per gram, turun Rp177.000 dari posisi sebelumnya, menyusul aksi ambil untung investor setelah reli panjang sepanjang 2025.
Penurunan ini terjadi seusai harga emas dunia jatuh hingga 5,5% ke level US$ 4.121,50 per troi ons pada Selasa (21/10/2025). Penurunan harga emas dunia juga masih berlanjut pada hari ini.
Meskipun mengalami volatilitas ekstrem, para analis menilai logam mulia ini masih berada dalam tren kenaikan jangka panjang. Penurunan saat ini lebih disebabkan oleh faktor teknikal setelah pasar mengalami lonjakan tajam sebelumnya, di mana banyak investor yang melakukan aksi ambil untung.
“Penurunan harga emas kali ini murni karena aksi ambil untung. Banyak faktor teknis menunjukkan posisi pasar sudah ekstrem. Algoritma tidak lagi membeli di harga berapa pun, leverage dana investasi mencapai batas, pembelian bank sentral menurun, dan investor ritel mencapai level tertinggi dalam satu dekade. Artinya, aksi ambil untung masih akan berlanjut,” ujar analis komoditas TD Securities, dikutip Kitco News.
Analis pasar dari City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, menilai koreksi besar ini sudah diperkirakan sejak lama mengingat reli besar harga emas sepanjang tahun.
“Dengan kenaikan tajam selama ini, investor akhirnya mulai mengambil keuntungan setelah rekor demi rekor tercapai,” ujarnya.
Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, menyebut harga emas dunia bisa turun hingga US$ 3.973 tanpa mengganggu tren naik jangka panjang. Ia juga menambahkan bahwa perak berpotensi melemah ke US$ 47,80 per troi ons.
Meski berisiko dalam jangka pendek, Hansen menilai emas dan perak masih berada dalam pasar bullish struktural yang didorong oleh penurunan kepercayaan terhadap sistem keuangan global.
Analis senior ActivTrades, Ricardo Evangelista, juga menilai prospek harga emas masih positif. “Arah pergerakan yang paling mungkin tetap ke atas, karena setiap penurunan harga justru menjadi peluang beli bagi investor,” katanya.
Ia menambahkan, ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi akibat perdagangan global, serta penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (AS) tetap memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven. Ekspektasi penurunan suku bunga AS pada akhir Oktober dan Desember 2025 juga diperkirakan akan mendorong harga emas lebih tinggi karena imbal hasil obligasi yang melemah cenderung menekan nilai dolar AS.
Komentar Anda :