BMKG Jelaskan Alasan Cuaca Panas Menyengat di Sejumlah Wilayah Indonesia
Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:41:36 WIB
JAKARTA (BabadNews) - Suhu udara yang terasa semakin terik dalam beberapa hari terakhir mendapat perhatian dari BMKG. Lembaga ini menyebut gerak semu matahari dan angin kering dari Australia menjadi faktor utama meningkatnya suhu di beberapa daerah.
“Faktor penyebab utama, yakni salah satunya adalah gerak semu matahari yang bisa dibilang ketika 23 September itu di ekuator. Pada Oktober itu dia agak bergerak ke selatan,” kata Prakirawan Cuaca Iqbal Fathoni, Sabtu (18/10/2025).
Gelombang ekuator, yakni ketika matahari yang posisinya bergeser dari wilayah khatulistiwa ke arah selatan dan menjadi salah satu faktor suhu yang tinggi. Beberapa wilayah yang terdampak cuaca panas, yakni Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Namun, suhu tinggi juga terasa di wilayah Kalimantan Selatan dan Papua bagian selatan.
Selain gerak semu matahari, tutupan awan yang berkurang juga menjadi penyebab paparan panas matahari masuk ke wilayah tersebut. Angin yang dominan dari arah timur atau benua Australia masih membawa udara kering dan panas ke arah barat.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama untuk yang berkegiatan di luar ruangan untuk tetap terhidrasi dengan baik, mengurangi kegiatan di luar ruangan terutama pada pagi hingga siang hari,” imbuh Iqbal.
Potensi hujan disertai petir dan angin kencang juga perlu diwaspadai oleh masyarakat pada musim peralihan seperti saat ini. Hujan diprakirakan akan sering muncul pada sore maupun menjelang malam hari, dan sifatnya lokal.
BMKG memantau gelombang ekuatorial Rossby dan gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MGO) mulai masuk ke sebagian wilayah di Pulau Jawa. Fenomena itu berpotensi meningkatkan curah hujan dalam beberapa hari kedepan.
“Kombinasi keduanya dapat meningkatkan curah hujan di terutama di sebagian wilayah di Pulau Jawa,” pungkasnya.
Komentar Anda :