Paspor AS Melemah, Singapura Tetap Terkuat di Dunia
  Sabtu, 18 Oktober 2025 - 08:30:33 WIB
 
  
  
    
      
WASHINGTON (BabadNews) – Sementara Singapura mempertahankan posisinya sebagai pemegang paspor terkuat di dunia, Amerika Serikat justru mengalami kemerosotan peringkat.
Dilansir Channel News Asia, Jumat (17/10/2025) menurut Indeks Paspor Henley terbaru, yang dirilis pada Selasa (14/10/2025), paspor AS kini berada di peringkat ke-12 secara global, setara dengan Malaysia yang menawarkan akses bebas visa ke 180 dari 227 tujuan.
Pada peringkat satu sebagai paspor terkuat di dunia, diraih oleh paspor Singapura dengan akses bebas visa ke 193 destinasi lalu pada posisi kedua diduduki oleh Korea Selatan dengan 190 destinasi, dan diikuti Jepang di posisi ketiga dengan 189 destinasi.
Henley Passport Index memeringkat paspor suatu negara berdasarkan jumlah destinasi yang dapat diakses oleh pemegangnya tanpa visa sebelumnya. Indeks ini merupakan salah satu indeks kekuatan paspor yang paling banyak dikutip bersama dengan Arton Capital Passport Index.
Peringkat ke-12 yang ditempati oleh AS sekaligus menandai terlemparnya paspor tersebut dari 10 besar paspor terkuat di dunia ini menjadi posisi terendahnya sejak indeks ini diluncurkan 20 tahun yang lalu. Padahal sebelumnya, pada 2014 tercatat sebagai paspor terkuat di dunia sebelum akirnya mulai terus menurun selama bertahun-tahun.
Henley and Partners,  firma spesialisasi dalam perencanaan tempat tinggal dan kewarganegaraan, menilai  menurunnya kekuatan paspor AS terkait dengan kurangnya resiprositas. Meski paspor Amerika dapat mengakses 180 tujuan tanpa visa, namun hanya 46 negara lain yang dapat memasuki AS tanpa visa.
“Menurunnya kekuatan paspor AS selama satu dekade terakhir ini lebih dari sekadar perombakan peringkat. Ini  menandakan ada pergeseran fundamental dalam mobilitas global dan dinamika soft power,” kata Ketua Henley & Partners Christian Kaelin.
“Negara-negara yang merangkul keterbukaan dan kerja sama semakin maju. Sementara negara-negara yang mengandalkan keistimewaan pada masa lalu justru tertinggal jauh,” tandasnya.
	
    
    
	
	
Komentar Anda :