Hati-hati, Memanaskan Ulang Sayuran Bisa Hancurkan Nutrisi dan Bentuk Zat Berbahaya
  Jumat, 17 Oktober 2025 - 08:43:14 WIB
 
  
  
    
      
(BabadNews)  - Meski praktis, memanaskan ulang sayuran matang menggunakan microwave dapat merusak kandungan vitamin serta memicu reaksi kimia yang berpotensi menghasilkan senyawa berbahaya bagi tubuh.
Sayuran dikenal sebagai sumber nutrisi penting dengan kandungan air tinggi, kaya vitamin C, B1, B2, folat, serta karotenoid. Namun, nutrisi tersebut sangat sensitif terhadap panas, cahaya, dan oksigen.
Ketika sayuran yang sudah dimasak dipanaskan ulang dalam microwave, molekul air dalam jaringan sayuran bergetar kuat dan menciptakan energi panas lokal. Proses ini dapat merusak dinding sel tanaman, sehingga air dan nutrisi keluar. Dalam hitungan detik, sayuran bisa berubah warna menjadi lebih gelap, teksturnya lembek atau keras, serta kehilangan aroma dan rasa alaminya.
Terutama pada sayur tumis yang sudah berbumbu, garam dan kecap ikan mempercepat oksidasi vitamin, sehingga kandungan gizinya semakin menurun dibandingkan saat baru dimasak.
Meski begitu, microwave tidak selalu berbahaya. Jika digunakan untuk mengukus sayuran segar, waktu memasak lebih singkat dan penggunaan air lebih sedikit, sehingga vitamin lebih terjaga dibandingkan dengan metode merebus.
Masalah yang lebih serius saat memanaskan ulang sayuran bukan sekadar hilangnya vitamin, tetapi potensi terbentuknya nitrit, senyawa berbahaya bagi tubuh.
Sayuran seperti bayam, kangkung, sawi hijau, bok choy, brokoli, seledri, dan bit mengandung banyak nitrat alami. Ketika dimasak, nitrat ini masih aman. Namun, jika sayuran dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang, bakteri dapat mengubah nitrat menjadi nitrit.
Saat dipanaskan ulang di microwave, panas tinggi mempercepat reaksi tersebut. Nitrit diketahui dapat menurunkan kemampuan sel darah merah membawa oksigen, dan jika bereaksi dengan asam amino, membentuk nitrosamin — senyawa yang berpotensi menyebabkan kanker bila dikonsumsi terus-menerus.
Menurut Dewan Informasi Pangan Eropa (EUFIC), jumlah nitrosamin dari pemanasan ulang memang kecil, tetapi kebiasaan ini tetap sebaiknya dihindari demi kesehatan jangka panjang.
Dari sisi keamanan pangan, sayuran matang yang disimpan lebih dari dua jam atau semalaman tetap tidak aman dikonsumsi, meskipun sudah dipanaskan kembali. Bakteri seperti Bacillus cereus dapat membentuk spora tahan panas yang tidak mati meski sudah dipanaskan ulang. Akibatnya, bisa terjadi keracunan makanan ringan seperti mual dan sakit perut.
Cara Aman 
Jika Anda perlu memanaskan kembali sayuran, lakukan dengan cara yang lebih aman:
Untuk sayuran rebus, tambahkan sedikit air, tutup dengan wadah tahan panas, lalu panaskan sebentar dengan suhu rendah agar warna dan tekstur tetap terjaga.
Untuk sayur tumis, aduk cepat dalam wajan panas beberapa detik agar tetap segar tanpa kehilangan cita rasa.
Hindari memanaskan sayuran yang sudah didiamkan semalaman atau yang masih memiliki kuah, karena kondisi tersebut ideal bagi pertumbuhan bakteri dan pembentukan nitrit.
Kesimpulannya, cara terbaik untuk menjaga kesehatan adalah memasak secukupnya untuk sekali makan dan menghindari sisa makanan yang perlu dipanaskan ulang.
	
    
    
	
	
Komentar Anda :