Apple Bakal Bikin Pabrik di Indonesia, Nilainya Rp 15,8 Triliun Kamis, 05/12/2024 | 15:27
(BabadNews) - Apple berencana untuk membangun fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap rencana investasi Apple di dalam negeri ini senilai USD 1 miliar atau Rp 15,88 triliun (dengan kurs Rp 15.886 per dolar AS).
Nilai investasi ini meningkat 10 kali lipat dari proposal investasi Apple sebelumnya. Sebelumnya bernilai 100 juta, namun Agus menilai angka ini tidak berkeadilan.
Saat ini, kata Agus, Apple telah menjalin komunikasi awal dengan Kementerian Investasi terkait penanaman modal ini.
"iPhone Insyaallah mereka akan mengambil skema pertama, yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia, angka yang mereka sampaikan rencana investasi mereka ke depan sekitar USD 1 miliar,” kata Agus, Rabu, 4 Desember 2024.
Agus dan Menteri Investasi Rosan Roeslani juga telah berkomunikasi terkait skema yang paling baik untuk Apple merealisasikan investasi tersebut. Sehingga masuknya modal Apple ke Tanah Air ini menjadi urusan dua kementerian teknis.
Kemenperin selanjutnya akan mengarahkan di kawasan industri, yang bakal menjadi lokasi dibangunnya fasilitas produksi milik Apple itu.
“Kami akan membantu sedemikian rupa agar investasi Apple realisasinya berjalan baik dan lancar, sesuai apa yang nanti kita sepakati, sehingga Apple juga bisa tumbuh dengan baik di Indonesia dengan menghadirkan fasilitas produksi,” terang Agus.
“Kita lagi bicarakan USD 1 miliar itu seperti apa terminnya. Tentu per hari ini di mata pemerintah, Apple masih pakai skema ketiga yaitu inovasi, belum ada skema pertama atau hardware,” imbuh Agus.
Menurut Agus, langkah Apple menjalin komunikasi awal dengan Kementerian Investasi soal investasi USD 1 miliar ini menjadi hal yang baik dan memungkinkan adanya lampu hijau pada izin edar produk terbarunya, iPhone 16.
“Paling tidak pembicaraan awal yang disampaikan oleh Apple kepada Kementerian Investasi sudah jadi langkah yang baik bagi Apple untuk lebih cepat melakukan bisnisnya di Indonesia. Kalau tidak kan kita tidak akan mengeluarkan izin edar,” tutup Agus, dikutip dari kumparan, Kamis, 5 Desember 2024.