Kembalikan Jabatan Dekan FK ke Prof Budi, Rektor Unair Tak Jelaskan Alasan Pencopotan Rabu, 10/07/2024 | 10:58
SURABAYA (BabadNews) - Setelah mencopotnya beberapa hari lalu, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof M Nasih mengembalikan jabatan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) kepada Prof Budi Santoso.
Dikutip dari Kompas.com, Prof Nasih dan Prof Budi Santoso bersama sejumlah petinggi Unair, terlihat berangkat bersama untuk melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Ulul Azmi, Kampus C Unair, Selasa (9/7/2024).
"Tentu karena kami sudah menerima surat dari Prof Bus (Budi Santoso), cuma agak sulit baca surat Prof Bus, tulisan tangan, saya bukan apoteker," kata Nasih berkelakar, di depan Masjid Nurul Azmi, Selasa (9/7/2024).
Nasih menjelaskan pengembalian jabatan Dekan FK ke Prof Budi dilakukan menindaklanjuti surat keberatan yang disampaikan Prof Budi.
"Tapi kami paham apa yang disampaikan Prof Bus dan ada alasan bagi kami mengangkat beliau sebagai dekan, ya kita angkat. Sudah selesai," tambahnya.
Namun, tetap tak menjelaskan alasannya mencopot Budi dari jabatan Dekan FK Unair pada Rabu (3/7/2024) pekan lalu.
Dia menyebutkan permasalahan itu hanyalah masa lalu.
"Itu masa lalu, sekarang fokus ke depan untuk Unair yang dicintai bersama," jelasnya.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) tersebut juga tidak menjawab ketika ditanya soal dugaan pemecatan Budi karena pernyataannya yang menolak dokter asing.
"Saya enggak tahu soal pendapat (penolakan dokter asing). Yang saya tahu ini sahabat saya dekan," ujarnya.
Budi bakal kembali menjabat sebagai Dekan FK Unair mulai Rabu (10/7/2024).
"Mestinya hari ini (mulai ke kantor), tapi hari ini sudah sore. Soal administratif saya tidak tahu, nanti bagian hukum, terpenting mulai besok pagi beliau mulai ngantor kembali," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, pencopotan Budi sebagai Dekan FK Unair awalnya tersebar melalui pesan di grup WhatsApp, berisi mengenai informasi pemberhentian dan permintaan maaf.
Budi membenarkan bahwa pesan yang beredar itu dikirimkan olehnya. Sebab, dia telah menerima surat keputusan (SK) pencopotan sebagai Dekan FK Unair.
Pihak rektorat, kata dia, telah memberikan informasi perihal pencopotannya sejak pukul 10.00 WIB. Akan tetapi, dia baru menerima SK terkait hal tersebut, sekitar pukul 15.00 WIB.
"Iya, (pesan) itu kan grupnya dekan ya, ada grupnya dosen-dosen. Saya pamitan karena SK-nya saya terima tadi, sekitar pukul 15.00 WIB," kata Budi, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (3/7/2024).
Lebih lanjut, Budi sempat dipanggil oleh Rektor Unair Prof Nasih, Senin (1/7/2024). Dia diminta untuk menjelaskan mengenai pernyataannya yang menolak adanya dokter asing.
"Prosesnya (pencopotan), saya Senin dipanggil terkait dengan statement tidak setuju dengan dokter asing. Terus akhirnya hari Rabu keluar SK-nya," jelas dia.***