Komposi Pimpinan DPRD Riau Sudah Ideal, Tito Handoko: Harus Bisa Lebih Gesit dan Kritis Sabtu, 14/11/2020 | 14:55
Tito Handoko Pengamat Politik Riau
<b>PEKANBARU (BabadNews) </b>- Pasca ditinggalkan oleh pimpinannya maju sebagai calon Kepala Daerah, Kursi Ketua dan Wakil Ketua DPRD Riau hingga saat ini masih kosong. Untuk pengisian jabatan tersebut masing -masing partai sudah mengirimkan nama-namanya. Sehingga komposisi Pimpinan DPRD Provinsi Riau di sisa masa jabatan 2019-2024 sudah terlihat.
Partai Golkar, PDIP, dan Demokrat sudah menunjuk masing-masing pengganti dari pimpinan sebelumnya yang mundur karena menjadi peserta Pilkada serentak 2020 di Riau.
Golkar menunjuk yakni Yulisman sebagai Ketua DPRD Riau yang akan menggantikan Indra Gunawan Eet yang maju pada Pilkada Bengkalis.
Demokrat menunjuk Agung Nugroho yang menggantikan posisi Asri Auzar yang maju pada Pilkada Rohil. Dan PDIP menunjuk Syafaruddin Poti yang akan menggantikan posisi Zukri yang maju pada Pilkada Pelalawan tahun 2020.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Riau, Tito Handoko, komposisi baru pimpinan DPRD tersebut merupakan komposisi yang bisa dikategorikan ideal, mengingat mayoritasnya adalah kaum muda.
"Komposisi ideal menurut saya, bisa menjadi mitra kerja strategis dan kritis terhadap kebijakan kebijakan gubernur yang terkesan lambat dalam penyerapan APBD. Karena ini adalah komposisi anak anak muda, harapan kita bisa lebih gesit lagi," kata Tito, Sabtu (14/11/2020)
Lebih lanjut, Tito mengatakan bahwa masing-masing pimpinan yang terpilih ini merupakan harapan baru dan jika dilihat dari track recordnya, terbilang mayoritas cukup pengalaman.
"Misalnya Yulisman darai Golkar, dan akan duduk sebagai ketua DPRD. Ia sudah dua periode menjadi anggota DPRD Riau. Tentu pengalamannya sudah mumpuni. Begitu pula dengan Syafaruddin Poti," cakapnya lagi.
Komposisi baru tersebut kata Tito memang harus dibuktikan terlebih dahulu kinerjanya kedepan. Namun melihat dari mayoritas usia muda yang menduduki jabatan strategis tersebut, Tito berharap agar jalannya tugas fungsi pokok kedewanan akan semakin baik ke depannya.
"Komposisi baru ini diharapkan mitra kritis dan strategis ini bisa berjalan. Lebih gesit, dan kita buktikan nanti kinerjanya," tukas Tito.